Senin, 15 Februari 2010

Sejarah fotografi


Sejarah fotografi

Kronologi perkembangan fotografi dimulai dengan:
Foto Heliografi dengan subyek pemandangan yang pertama dibuat oleh Joseph Nicéphore Niépce pada tahun 1826. Boulevard du Temple, foto Daguerreotype pertama yang dibuat oleh Daguerre pada sekitar tahun 1838-1839.
Citra berwarna yang pertama, Maxwell, 1861.
Foto berwarna yang pertama dibuat oleh Louis Ducos du Hauron pada tahun 1877.
High speed photography, Muybridge, 1878
Citra hasil pemindaian komputer digital, 1957

* 1822 – Joseph Nicéphore Niépce membuat foto Heliografi yang pertama dengan subyek Paus Pius VII, menggunakan proses heliografik. Salah satu foto yang bertahan hingga sekarang dibuat pada tahun 1825.[1]
* 1826 – Joseph Nicéphore Niépce membuat foto pemandangan yang pertama,[1] yang dibuat dengan pajanan selama 8 jam.
* 1835 – William Henry Fox Talbot menemukan proses fotografi yang baru.
* 1839 – Louis Daguerre mematenkan daguerreotype.
* 1839 – William Henry Fox Talbot menemukan proses positif/negatif yang disebut Tabotype.
* 1839 – John Herschel menemukan film negatif dengan larutan Sodium thiosulfate/hyposulfite of soda yang disebut hypo atau fixer.
* 1851 – Frederick Scott Archer memperkenalkan proses koloid.
* 1854 – André Adolphe Eugène Disdéri memperkenalkan rotating camera yang dapat merekam 8 citra berbeda dalam satu film. Setelah hasilnya dicetak di atas kertas albumen, citra tersebut dipotong menjadi 8 bagian terpisah dan direkatkan pada lembaran kartu. Kartu ini menjadi inspirasi penyebutan (fr:carte de visite, bahasa Inggris:visiting card)
* 1861 – Foto berwarna yang pertama diperkenalkan James Clerk Maxwell.
* 1868 – Louis Ducos du Hauron mematenkan metode subtractive color photography.
* 1871 – Richard Maddox menemukan film fotografis dari emulsi gelatin.
* 1876 – F. Hurter & V. C. Driffield memulai evaluasi sistematis pada kepekaan emulsi fotografis yang kemudian dikenal dengan istilah sensitometri.
* 1878 – Eadweard Muybridge membuat sebuah foto high-speed photographic dari seekor kuda yang berlari.
* 1887 – Film Seluloid yang pertama diperkenalkan.
* 1888 – Kodak memasarkan box camera n°1, kamera easy-to-use yang pertama.
* 1887 – Gabriel Lippmann menemukan reproduksi warna pada foto.
* 1891 – Thomas Alva Edison mematenkan kamera kinetoskopis (motion pictures).
* 1895 – Auguste and Louis Lumière menemukan cinématographe.
* 1898 – Kodak memperkenalkan produk kamera folding Pocket Kodak.
* 1900 – Kodak memperkenalkan produk kamera Brownie.
* 1901 – Kodak memperkenalkan 120 film.
* 1902 – Arthur Korn membuat teknologi phototelegraphy;; yang mengubah citra menjadi sinyal yang dapat ditransmisikan melalui kabel. Wire-Photos digunakan luas di daratan Eropa pada tahun 1910 dan transmisi antarbenua dimulai sejak 1922.
* 1907 – Autochrome Lumière merupakan pemasaran proses fotografi berwarna yang pertama.
* 1912 – Vest Pocket Kodak menggunakan 127 film.
* 1913 – Kinemacolor, sebuah sistem "natural color" untuk penayangan komersial, ditemukan.
* 1914 – Kodak memperkenalkan sistem autographic film.
* 1920s – Yasujiro Niwa menemukan peralatan untuk transmisi phototelegraphic melalui gelombang radio.
* 1923 – Doc Harold Edgerton menemukan xenon flash lamp dan strobe photography.
* 1925 – Leica memperkenalkan format film 35mm pada still photography.
* 1932 – Tayangan berwarna pertama dari Technicolor bertajuk Flowers and Trees dibuat oleh Disney.
* 1934 – The 135 film cartridge was introduced, making 35mm easy to use.
* 1936 – IHAGEE membuat Ihagee Kine Exakta 1. Kamera SLR 35mm yang pertama.
* 1936 – Kodachrome mengembangkan multi-layered reversal color film yang pertama.
* 1937 – Agfacolor-Neu mengembangkan reversal color film.
* 1939 – Agfacolor membuat "print" film modern yang pertama dengan materi warna positif/negatif.
* 1939 – View-Master memperkenalkan kamera stereo viewer.
* 1942 – Kodacolor memasarkan "print" film Kodak yang pertama.
* 1947 – Dennis Gabor menemukan holography.
* 1947 – Harold Edgerton mengembangkan rapatronic camera untuk pemerintah Amerika Serikat.
* 1948 – Kamera Hasselblad mulai dipasarkan.
* 1948 – Edwin H. Land membuat kamera instan yang pertama dengan merk Polaroid.
* 1952 – Era 3-D film dimulai.
* 1954 – Leica M diperkenalkan.
* 1957 – Asahi Pentax memperkenalkan kamera SLRnya yang pertama.
* 1957 – Citra digital yang pertama dibuat dengan komputer oleh Russell Kirsch di U.S. National Bureau of Standards (sekarang bernama National Institute of Standards and Technology, NIST). [2]
* 1959 – Nikon F diperkenalkan.
* 1959 – AGFA memperkenalkan kamera otomatis yang pertama, Optima.
* 1963 – Kodak memperkenalkan Instamatic.
* 1964 – Kamera Pentax Spotmatic SLR diperkenalkan.
* 1973 – Fairchild Semiconductor memproduksi sensor CCD skala besar yang terdiri dari 100 baris dan 100 kolom.
* 1975 – Bryce Bayer dari Kodak mengembangkan pola mosaic filter Bayer untuk CCD color image sensor.
* 1986 – Ilmuwan Kodak menemukan sensor dengan kapasitas megapiksel yang pertama.
* 2005 – AgfaPhoto menyatakan bangkrut. Produksi film konsumen bermerk Agfa terhenti.
* 2006 – Dalsa membuat sensor CCD dengan kapasitas 111 megapixel, yang terbesar saat itu.
* 2008 – Polaroid mengumumkan penghentian semua produksi produk film instan berkaitan dengan semakin berkembangnya teknologi citra digital.
* 2009 - Kodak mengumumkan penghentian film Kodachrome.[2]

[sunting] http://id.wikipedia.org

Tips Memilih Kamera Digital

Tips Memilih Kamera Digital
Kamera-Digital.com (CBN)

Kamera Digital mempunyai jenis yang bermacam-macam dan fitur yang terkadang membuat kita bingung untuk memilih sesuai dengan kebutuhan kita. Memilih kamera sebenarnya gampang-gampang susah terutama bagi pengguna yang masuk kategori pemula atau amatir. Oleh karena itu, tips ini sangat berguna bagi calon pengguna kamera sebelum memilih kamera digital yang diinginkan. Berikut beberapa tips sebelum berburu kamera digital.

Resolusi
Gambar digital dibuat oleh titik-titik yang disebut piksel. Resolusi ini merujuk pada banyaknya piksel yang bekerja sama membuat suatu foto. Biasanya ditunjukkan oleh horizontal x vertikal. Resolusi 1280x960 memiliki total 1,2 Megapiksel. Semakin besar resolusi akan memproduksi foto yang juga lebih baik.

Sesuaikan resolusi yang ditawarkan dengan pilihan Anda. Biasanya dalam satu kamera tersedia pilihan resolusi yang berbeda. Jika hanya ingin mengirim foto melalui e-mail, resolusi 640x480 sudah memadai. Tapi jika ingin mencetak sebaiknya pilih resolusi yang lebih besar, agar gambar tidak pecah dan buram.

Pastikan fitur pendukung lainnya
Sebelum membeli, pastikan kamera digital pilihan Anda memilih beberapa fitur pendukung seperti kemampuan memori tambahan. Ini untuk memperbesar gudang penyimpanan foto Anda.

Jika sesekali menginginkan gambar bergerak, pilih kamera yang mendukung video karena beberapa kamera digital ada yang hanya berkemampuan audio saja. Sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Video atau audio?

Selain itu perhatikan kemampuan zoom yang ditawarkan. Optical zoom menjadi pusat perhatian ketimbang digital zoom, si peranti kunak yang menyediakan fasilitas croppping dan memperbesar gambar.

Lampu kilat (flash)
Rata-rata produk kamera digital dilengkapi dengan lampu kilat yang terintegrasi. Ada yang otomatis atau perlu menekan tombol on untuk menjalankannya. Flash berguna sebagai pendukung cahaya.

Gambar yang diambil dalam kondisi agak gelap dapat tetap tampil maksimal dengan bantuan lampu menyilaukan.

Perhatikan juga apakah si ramping memiliki fitur tambahan seperti pengurang efek mata merah. Beberapa produk juga datang dengan pilihan foto untuk pengambilan gambar di malam hari atau night scene.

Layar LCD
Layar LCD di bagian belakang kamera digital memudahkan Anda melihat obyek. Di sini Anda juga bisa melihat dan menghapus gambar yang tidak diinginkan. Pilih layar LCD dengan kandungan resolusi yang cukup besar sehingga warna yang tampil lebih natural. Ukuran layar juga berbeda-beda. Pastikan layar tidak terlalu kecil, sehingga gambar bisa tampil maksimal.

Self-timer
Self timer biasanya bisa mencapai 10 detik. Selain memudahkan memotret gambar diri, fitur ini juga berguna untuk mengambil gambar dalam keadaan cahaya yang kurang karena bisa mengurangi guncangan akibat tekanan pada tombol pengambilan gambar.

Daya tahan baterai
Kalau tak ingin kesenangan terputus gara-gara baterai loyo, Anda perlu memperhatikan berapa lama sumber listrik ini bisa bertahan. Memilih baterai yang bisa diisi ulang (rechargeable) adalah tindakan bijaksana dan lebih hemat.

Koneksi
Perhatikan apakah kamera digital Anda bisa berhubungan dengan perangkat digital lainnya seperti televisi, printer, PC atau Mac. Anda akan tertolong dengan adanya USB kabel.

Anda juga bisa mencetak gambar dengan bantuan kabel USB. Beberapa kamera digital sudah mendukung PictBridge yang membuat Anda leluasa mencetak gambar langsung dari kamera digital meski mereknya berbeda.

Adapun keenam vendor yang mempelopori standar terbuka itu adalah Canon, Hewleet-Packard, Seiko Epson Corporation, Olympus Optical Company, Fuji Photo Film Corporation dan Sony Corporation.

Kalkulasi harga
Jangan lupa untuk mengkalkulasi harga perangkat pendukung lainnya seperti baterai isi ulang dan adapter AC.

Waktu operasi
Pilih kamera digital yang tidak butuh waktu terlalu banyak setelah jeda pengambilan gambar. Selisih waktu 4 hingga 6 detik saja mungkin membuat Anda kurang puas dengan kinerja si ramping.

Bandingkan harga dan garansi
Jangan hanya terpikat pada sati toko saja. Kalau ada waktu luang tidak ada salahnya Anda melakukan riset kecil-kecilan sebelum membeli.

Margin keuntungan yang berbeda menjadi sumber mengapa harga yang Anda temui di toko yang satu tidak sama dengan yang lain. Perhatikan juga garansi.


Akhirnya jangan hanya terpikat pada bentuk tubuh yang menggoda tapi perhatikan isi atau fitur yang ada di dalam suatu produk.

Silahkan menggunakan fasilitas Kamera-Digital.com Forum untuk melihat dan mencari informasi tambahan sebelum memutuskan pilihan anda.

disadur dari : Kamera-Digital.com