Selasa, 29 Maret 2011

8 Langkah sebelum memotret

Berbeda dengan pendapat yang popular, foto yang bagus bukan di dapat karena keberuntungan, tapi lebih ke pengambilan keputusan. Banyak hal yang perlu di pikirkan sebelum membuat sebuah foto. Untuk pemula, sulit rasanya harus memikirkan begitu banyak langkah. Tapi dengan latihan yang berkesinambungan, saya yakin kita akan dapat melakukannya secara alami.

1. Temukan subjek yang menarik

Cobalah untuk memilih subjek yang menarik, misalnya di jalan-jalan yang sibuk, usahakan mengambil foto potret dari orang, sebuah bangunan, mobil atau sebuah aktifitas. Berhati-hatilah untuk tidak memasukkan terlalu banyak elemen dalam foto tersebut. Terlalu banyak detail akan membuat orang yang melihat foto menjadi bingung tentang apa yang ingin Anda sampaikan.

2. Kualitas dan arah cahaya

Mengetahui kualitas dan arah cahaya sangat memperngaruhi suasana foto. Secara umum, ada tiga jenis cahaya
Cahaya yang keras (hard light): Biasanya diperoleh dari sumber cahaya yang relatif kecil / terkonsentrasi. Misalnya: cahaya matahari, lampu kilat kamera, senter.
Cahaya (soft light): Biasanya diperoleh dari sumber cahaya yang relatif besar. Contohnya soft box, reflektor, permukaan langit-langit.
Yang terakhir adalah cahaya yang menyebar (diffused light). Cahaya model ini berasal dari sumber cahaya yang relatif sangat besar. Misalnya langit di saat mendung atau tertutup awan.
Arah cahaya (depan, belakang, samping, atas, bawah) juga merupakan aspek yang penting untuk memberikan kesan tertentu. Perhatikan baik-baik arah dan kualitas cahaya.
Cahaya yang keras (hard light) memberikan suasana yang dramatis dan menonjolkan karakter subjek
Cahaya yang keras (hard light) memberikan suasana yang dramatis dan menonjolkan karakter subjek

3. Komposisi

Langkah pertama dalam membuat komposisi yang baik adalah memulai dari memilih latar belakang. Latar belakang yang bersih / polos adalah langkah awal yang baik. Kemudian posisikan subjek dalam lapisan-lapisan. Aturlah sedemikian rupa sehingga komposisi foto terlihat menarik.
Jika Anda baru memulai fotografi, Anda selalu bisa mempelajari rumus-rumus komposisi sebagai acuan. Banyak aturan komposisi yang bisa membantu Anda membuat komposisi yang menarik seperti rule of thirds, golden rasio, skala dan lain-lain.

4. Pilih bukaan / aperture

Bukaan lensa menentukan berapa banyak cahaya yang masuk ke bodi kamera. Bukaan juga mengatur kedalaman fokus (depth of field). Semakin besar bukaan lensa, semakin tipis kedalaman fokus dan sebaliknya. Kita harus menentukan apakah foto yang kita ambil memiliki kedalaman fokus yang tipis atau dalam.
Secara umum untuk foto potret, kita ingin kedalaman fokus yang tipis sehingga potret tersebut terlihat lebih artistik, sehingga bukaan yang kita pilih seharusnya besar. Tapi kalau kita foto pemandangan, kita biasanya ingin semua elemen dalam foto terlihat jelas dan fokus, maka bukaan yang kita pilih seharusnya kecil.

5. Pilih kecepatan rana / shutter speed

Kemudian, kita harus menentukan apakah kita mau membekukan subjek foto, atau merekam pergerakan subjek. Bila kita ingin membekukan subjek, kita harus dengan mengeset shutter speed dengan teliti.
Untuk mencegah blur karena tangan + kamera kita bergoyang, kita juga harus mengikuti aturan 1 / ukuran fokal lensa. Kemudian kita amati berapa cepat subjek foto bergerak. Subjek foto yang bergerak dengan kecepatan tinggi membutuhkan kecepatan rana yang sangat cepat.

6. Memilih lensa dan fokal lensa yang optimal

Tidak semua lensa itu menghasilkan hasil yang sama. Ada lensa lebar, lensa standard dan lensa telefoto. Setiap fokal lensa memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Lensa lebar memberikan kesan dimensi, distorsi, dan kedalaman fokus yang dalam. Di lain pihak, lensa telefoto membuat foto menjadi dua dimensi (efek kompresi), membuat kedalaman fokus menjadi tipis dan membesarkan subjek yang jauh.
Cobalah foto dengan lensa yang berbeda-beda dan fokal lensa yang berbeda-beda untuk semakin memahami efek-efek yang ditimbulkan tiap-tiap lensa.

7. Tentukan ekposur yang optimal

Kamera biasanya menentukan secara otomatis ekposur yang optimal. Tapi kadang setting yang dibuat kamera tidak sesuai dengan keinginan kita. Misalnya, bila kita ingin membuat foto low key (foto yang bernuansa gelap) atau high key (foto bernuansa terang), kita harus mengatur setting kamera sendiri supaya optimal.
Tentukan setting eksposur kamera tergantung dari hasil akhir yang Anda visualisasikan dengan mode manual atau gunakan fungsi kompensasi ekposur, saat mengunakan setting otomatis atau semi otomatis (P,S,A)

8. Timing

Putuskan juga apakah waktu dalam pengambilan gambar penting atau tidak. Untuk foto still life (subjek tidak bergerak), timing mungkin tidak terlalu penting. Tapi untuk candid terutama foto olahraga, timing menjadi sangat penting. Bila demikian, berlatihlah untuk bisa mengambil foto dengan timing yang tepat. Latihan antisipasi, kesabaran dan kuasailah kamera/alat fotografi Anda sehingga bisa mengambil foto dengan timing yang optimal.
Untuk foto olahraga, timing dan setting shutter speed yang optimal merupakan hal yang penting
Untuk foto olahraga, timing dan setting shutter speed yang optimal merupakan hal yang penting

Etika Fotografer

Sebagai makhluk sosial, sebagai fotografer, kita tidak luput dari hubungan manusia. Bila kita hobi foto potret, maka kita akan berhubungan langsung dengan modelnya. Kalaupun hobi kita foto pemandangan, tetap saja kita harus berhubungan dengan orang lain di lokasi  untuk mendapatkan informasi atau bantuan.
Maka dari itu masalah etika, adalah masalah yang penting. Namun topik ini biasanya jarang di bahas, fotografer biasanya lebih tertarik membahas soal kamera, lensa, pencahayaan dan lain lain.
Maksud dari etika versi saya adalah bagaimana cara kita berhubungan antar manusia, antara fotografer dan model, antara fotografer dengan asisten, atau dengan masyarakat lokal. Dengan memiliki etika yang baik, fotografer tentunya diuntungkan dengan mendapatkan foto yang lebih berarti, enak dilihat dan alami. Orang-orang di sekitar kita pun akan lebih senang membantu kita.
Secara garis besar, memiliki etika yang baik berarti fotografer bersikap rendah hati, hormat terhadap orang lain, antusias dan baik hati. Dalam foto potret, misalnya, terutama bila modelnya wanita, kita menghormatinya dengan tidak menyentuh saat mengarahkan. Menyentuh model wanita sangat tidak sopan terutama di Asia dan membuat model tersebut menjadi tidak nyaman. Selain itu, hindari kebiasaan berbicara dengan nada memerintah  dan sering-seringlah memuji atau berterima kasih bila memang patut.
Saat foto potret, seringkali model kita tidak berpengalaman atau kaku di depan kamera. Hal ini wajar, dan bisa diatasi dengan banyak berkomunikasi dengan mereka. Banyaklah bertanya kepada mereka, tentang hal-hal yang berkaitan dengan mereka, misalnya bila ia seorang musisi, maka tanyakanlah tentang hal berbau musik, atau paling tidak hidup mereka secara umum. Hindari perbincangan tentang hal-hal negatif seperti perang, dan hindari topik SARA.
Seiring dengan waktu, dengan berkomunikasi dengan mereka, mereka akan merasa lebih nyaman. Saat berinteraksi dengan mereka, Anda bisa memperhatikan bahasa tubuh mereka, sehingga memiliki ide sudut pandang  dan pose yang terbaik untuk mengambil foto. Hasilnya adalah foto yang lebih alami dan lebih cocok dengan karakter mereka.
Dengan berkomunikasi dan berusaha mengenal keluarga multikultural ini, mereka menjadi nyaman akan kehadiran saya, alhasil saya bisa mengambil foto ini. Saya menyukai foto ini karena secara alami melukiskan cinta ibu terhadap anak dan kesibukan sang ayah di depan komputer
Dengan berkomunikasi dan berusaha mengenal keluarga multikultural ini, mereka menjadi nyaman akan kehadiran saya, alhasil saya bisa mengambil foto ini. Saya menyukai foto ini karena secara alami melukiskan cinta ibu terhadap anak dan kesibukan sang ayah di depan komputer
Maka dari itu, untuk foto potret, saya lebih menyukai foto sendiri daripada foto bersama kelompok fotografer lainnya. Dengan kehadiran banyak fotografer atau asisten dengan peralatan-peralatan yang rumit, kesempatan untuk berkomunikasi dengan model menjadi hampir tidak ada. Malahan yang terjadi adalah model akan merasa semakin tidak nyaman dan ini akan tercermin pada raut muka dan bahasa tubuh mereka.
Bayangkan bila Anda adalah modelnya, sangat tidak nyaman bukan? Seperti rusa muda yang siap diterkam serigala-serigala lapar
Bayangkan bila Anda adalah modelnya, sangat tidak nyaman bukan? Seperti rusa muda yang siap diterkam serigala-serigala lapar dari segala penjuru, depan, bawah dan samping.
Singkatnya, perlakukan orang-orang sekitar seperti Anda ingin diperlakukan. Dengan demikian, fotografi Anda akan bisa lebih maju. Selamat mencoba.

Keunggulan dan kelemahan sistem kamera DSLR : Canon, Nikon, Sony, Pentax dan Olympus

Keunggulan dan kelemahan sistem kamera DSLR : Canon, Nikon, Sony, Pentax dan Olympus

by Enche on January 3, 2011
Banyak yang menanyakan apa keunggulan dan kelemahan suatu sistem kamera DSLR. Pada umumnya, semua kamera DSLR hampir sama: memiliki sensor berukuran besar lebih besar dari kamera saku/ponsel, memiliki fungsi manual dan otomatis. Yang membedakan biasanya adalah desain, fitur dan koleksi lensa dan aksesorisnya.
Sulit mengatakan sistem mana yang terbaik karena masing-masing punya keunggulan dan kelemahan. Selain itu juga tiap model berbeda-beda dan punya keunggulan-kelemahan sendiri pula.
Menurut pengamatan saya selama dua tiga terakhir ini, saya akan ulas secara singkat beberapa keunikan sistem kamera DSLR yang populer.
canon-1000d
Canon 1000D, salah satu kamera pemula termurah saat ini
Canon: Salah satu sistem kamera DSLR kamera yang paling populer di dunia. Canon memiliki koleksi lensa yang lengkap dari yang berkualitas rendah sampai tinggi. Kamera-kameranya juga lengkap dari untuk pemula sampai yang sangat canggih untuk profesional kelas atas.
Saya menyukai kamera-kamera pemula merek Canon dibandingkan dengan merek lainnya karena kamera pemula Canon seperti 1000D, 500D dan 550D saya pikir mudah digunakan, antar muka dan menunya juga sangat rapi dan terorganisasi dengan baik. Kekurangan kamera pemula Canon yaitu bahannya agak murahan dan tidak begitu enak gengamannya.
Satu-dua tahun terakhir ini, Canon lebih fokus dalam pengembangan kamera DSLR yang bisa merekam video clip. Sampai saat ini, hampir semua kamera DSLR Canon melampaui pesaingnya dalam urusan merekam video.

Nikon D3S, kamera canggih idaman fotografer, terutama yang untuk event atau photojournalistik
Nikon D3S, kamera canggih idaman fotografer, terutama yang untuk event atau photojournalistik
Nikon: Sama seperti Canon, sistem Nikon bisa dibilang cukup komplit. Banyak lensa Nikon yang berkualitas tinggi dan lebih mahal dari Canon. Saya menyukai kamera Nikon terutama yang canggih (D300s, D700, D3) karena auto fokusnya bekerja sangat baik, mungkin yang terbaik dibandingkan merek lain. Pengendalian noise di ISO tinggi juga sekelas diatas merek lain, sehingga cocok digunakan untuk foto di kondisi ruangan yang gelap.
Tidak seperti Canon, saya tidak begitu menyukai kamera pemula Nikon (D40, D60, D3000, D3100) karena antar mukanya saya pikir kurang baik. Contohnya menu yang susunannya kurang rapi dan juga tombol-tombol yang tersedia kurang untuk mengakses settingan yang sering dipakai. Selain itu, kamera pemula Nikon tidak memiliki motor auto fokus sehingga untuk beberapa lensa lama, tidak bisa mengunakan auto fokus (hanya manual).
Sony: Sony adalah pendatang yang relatif baru, tapi teknologinya mengunakan teknologi Konica Minolta yang di akuisisi Sony beberapa tahun yang lalu. Sony cukup agresif dan banyak mengeluarkan model-model baru setiap tahunnya, tapi model-model kamera tersebut mirip-mirip. Sony juga memiliki deretan model kamera dari yang untuk pemula sampai untuk yang profesional, meski yang untuk profesional tidak secanggih dan sebanyak Canon & Nikon.
sony-nex-5
Sony NEX-5, kamera mirip SLR yang dikembangkan Sony satu tahun terakhir ini
Ada beberapa keunikan di kamera-kamera Sony dibanding Canon dan Nikon. Misalnya kamera-kameranya ada fitur built-in steady shot yang membantu mencegah foto blur karena getaran tangan kita (kalau Canon & Nikon fitur ini terletak di lensa). Lalu banyak kamera Sony juga memiliki dua sensor auto fokus sehingga auto fokus saat mode live view (seperti kamera saku) jauh lebih cepat daripada kamera merek lain. Selain itu, banyak model kamera Sony yang memiliki layar LCD yang bisa di putar sehingga memudahkan komposisi foto diatas kepala atau dibawah kaki.
Dalam perkembangannya, kamera pemula Sony tidak begitu berubah dalam fiturnya, paling hanya desain yang sedikit berubah. Untuk pilihan kamera canggihnya, Sony tidak menawarkan banyak, A700 dan A900 sudah cukup lama belum di perbaharui.
Di pihak lain, Sony gencar dalam memproduksi kamera-kamera mirip DSLR seperti Sony A55, A33, dan Sony NEX-5, NEX-3.
Pentax: Pentax bisa dibilang pemain kecil di kancah kamera DSLR, tapi desain kamera Pentax sebenarnya cukup baik. Fokus Pentax dalam beberapa tahun terakhir adalah tampil beda (Be Different). Kamera DSLR Pentax seperti km, kx kecil tapi kokoh dengan fitur yang cukup bersaing. Keunikan kamera ini adalah memakai batere AAA universal, sehingga kalau kehabisan batere, bisa langsung membeli di toko terdekat. Pentax k-x juga tersedia dalam berbagai warna seperti putih dan merah.
Warna warni Pentax k-x hanya tersedia di Jepang
Warna warni Pentax k-x. Sebagian besar hanya tersedia di Jepang
Lalu Pentax juga memiliki K7 dan K5, yaitu kamera SLR canggih yang berukuran tidak begitu besar, tapi tahan di cuaca yang buruk, termasuk di kondisi sangat dingin. Secara sistem, koleksi lensa Pentax tidak sebanyak the big three (Canon, Nikon, Sony) tapi Pentax memiliki lensa – lensa prime/fixed yang sangat kecil dan berkualitas tinggi seperti Pentax 70mm f/2.4, 31mm f/1.4 dan sebagainya. Seperti Sony, semua model kamera Pentax juga terdapat built-in peredam getar.
Olympus: Keunikan sistem DSLR Olympus terletak pada ukuran kamera dan lensa yang relatif lebih kecil dan kurus. Hal ini karena Olympus memakai sensor 4:3 (four thirds), yang lebih kecil dari DSLR yang ada diatas. Akibatnya kualitas foto maksimal dari sensor 4:3 ini agak kurang terutama di ISO tinggi. Namun demikian, kualitas foto Olympus jauh lebih baik dari kamera saku. Meski kecil, kamera Olympus kecuali model E-420, juga terdapat fitur built-in peredam getar.
Olympus E-620 termasuk salah satu kamera DSLR termungil
Olympus E-620 termasuk salah satu kamera DSLR termungil
Tahun lalu adalah tahun yang kurang menggembirakan dalam perkembangan sistem DSLR Olympus. Di tahun itu, Olympus mengumumkan akan mengkonsentrasikan diri ke pengembangan micro four thirds (kamera mirip DSLR yang berukuran lebih kecil) dan menghentikan pembaharuan lensa untuk DSLR.
Demikianlah sekilas pandang sistem kamera yang ada di pasaran saat ini, semoga bisa jelas dan membantu.

Kapan mengunakan lampu kilat?

Flash atau lampu kilat merupakan alat yang bisa membantu bila digunakan secara benar dan bisa juga menjadi alat perusak gambar bila digunakan secara sembrono. Lampu kilat secara umum digunakan untuk menerangi subjek foto di kondisi lingkungan yang gelap. Kegunaan lain yang tidak kalah penting adalah sebagai “fill flash” atau penerang bayangan. Contoh: misalnya kita ingin mengambil gambar potret seseorang, tapi cahaya yang kuat datang dari arah belakang orang tersebut, maka kita perlu mengunakan lampu kilat supaya orang tersebut menjadi terang dan jelas.
Ada beberapa jenis lampu kilat. Pertama built-in flash atau yang biasa terdapat dalam kamera. Ada juga lampu kilat eksternal. Lampu kilat ini lebih kuat dayanya. Penyebaran cahaya juga lebih baik karena ukuran permukaan lampu kilat eksternal ini juga lebih besar. Keunggulan lain yaitu lampu kilat ini bisa diarahkan sesuai dengan keinginan kita, bahkan bisa dipisahkan dari kamera atau istilahnya off camera flash.

Peralatan minimal untuk fotografi pernikahan

Fotografi pernikahan dan prewed memang tidak pernah sepi, tapi sekarang makin  popular di kalangan orang Indonesia. Hal ini salah satunya dari perkembangan fotografi digital, yang memungkinkan penyuntingan foto dengan mudah dan berbagi foto melalui media internet sangat mudah dan efisien.
Fenomena inilah yang membuat minat fotografer untuk menekuni foto pernikahan dan pranikah (prewed). Untuk fotografi ini, mungkin Anda bertanya-tanya, apa kira-kira alat yang dibutuhkan?

KAMERA

Minimalnya, Anda memerlukan kamera digital SLR, kenapa bukan kamera saku atau superzoom? karena kamera digital SLR dapat menghasilkan gambar yang lebih baik dan juga auto fokusnya jauh lebih cepat dan akurat. Selain itu, kamera DSLR dengan lensa lebar dapat menghasilkan foto yang bagaikan di dunia fantasi. Lalu jenis kamera mana yang baik? kamera DSLR yang memiliki harga sekitar lima sampai enam jutaan cukup baik. Kalau dana terbatas, lebih baik prioritaskan lensa dan alat-alat lainnya.

LENSA

Biasanya, saat membeli kamera digital SLR, Anda juga otomatis membeli lensa dalam satu paket. Kebanyakan paket tersebut adalah lensa standar zoom. Lensa ini bukan yang terbaik, tapi cukup baik untuk digunakan. Anda juga perlu satu lensa lagi yang memiliki bukaan besar, seperti lensa 50mm atau 85mm. Lensa ini akan Anda pakai untuk foto potret pengantin atau di ruang yang gelap.

LAMPU

Lampu kilat adalah wajib, terutama untuk foto di dalam ruangan. Lampu kilat berkisar antara dua sampai lima juta Rupiah. Memang ada fotografer yang tidak memakai lampu kilat, tapi untuk memakai gaya ini memerlukan alat fotografi yang berat. Belilah lampu kilat yang bisa diputar kepalanya, sehingga Anda bisa mengarahkan lampu.

LAIN-LAIN

Jangan lupa batere tambahan, terutama bila Anda memotret dari pagi sampai malam. Juga siapkan kartu memori yang memadai. Untuk seharian, minimal dibutuhkan antara 20-40 GB.
Itulah alat-alat fotografi minimal yang diperlukan untuk fotografi pernikahan. Lalu, apabila Anda dibayar sebagai profesional, Anda harus mempertimbangkan untuk membeli atau menyewa kamera dan lampu kilat tambahan, untuk menjaga-jaga apabila kamera rusak mendadak. Semoga sukses!